Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 19:58:44【Sehat】234 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(5)
Artikel Terkait
- WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan
- Dokter nyangakan definisi label "sehat" pada kemasan ngak jelas
- Dompet Dhuafa salurkan bantuan untuk warga Palestina di Yordania
- Cara tukar tiket dan rundown konser DEADLINE BLACKPINK 2025 di Jakarta
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
- Resep minuman yang dapat dicoba untuk mengatasi sembelit
- Gubernur Jatim pastikan BRIN tangani kontainer suspek Cs
- Resep minuman yang dapat dicoba untuk mengatasi sembelit
- Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis
- Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit
Resep Populer
Rekomendasi

UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah

KEK Batang: Enam perusahaan berinvestasi Rp456,76 miliar

Pilah dan olah sampah agar lingkungan lebih asri

TNI AD siapkan ribuan hektare lahan perkuat pasokan bahan pangan MBG

UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka

Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging

KEK Batang: Enam perusahaan berinvestasi Rp456,76 miliar

Puluhan calon relawan SPPG di OKU jalani tes kesehatan